Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner
Kemenkes: Siklus penularan cacingan mudah diputus dengan kebersihan
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-06 00:43:32【Kabar Kuliner】017 orang sudah membaca
PerkenalanDirektur Pelayanan Kesehatan Keluarga Kementerian Kesehatan Lovely Daisy. ANTARA/HO-Kementerian Kese

Namun pada prinsipnya cacingan ngak langsung menyebabkan kematian. Ada penyakit infeksi lain yang diperburuk dengan adanya kondisi cacingan karena status gizinya buruk...
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut infeksi cacingan yang masih banyak ditemukan pada masyarakat terjadi akibat sanitasi buruk dan kebersihan diri yang rendah.
"Siklus penularan cacingan ini sebenarnya sangat mudah diputus. Kuncinya ada pada kebersihan diri dan lingkungan. Anak-anak perlu dibiasakan mencuci tangan sebelum makan, menjaga kebersihan kuku, menggunakan alas kaki saat bermain, serta mengonsumsi makanan yang bersih," kata Direktur Pelayanan Kesehatan Keluarga Kemenkes Lovely Daisy di Jakarta, Kamis.
Menurutnya, pemerintah telah menyediakan obat cacing gratis bagi balita melalui posyandu, yang diberikan bersamaan dengan vitamin A setiap bulan Februari dan Agustus. Program tersebut, lanjutnya, menjadi bagian dari upaya nasional untuk memutus rantai penularan cacingan sejak dini dan memastikan setiap anak tumbuh dalam kondisi sehat.
Baca juga: Menko PM minta Kemenkes mendata semua kasus cacingan anak di Tanah Air
Lovely Daisy menambahkan bahwa status gizi dan kesehatan anak memiliki hubungan yang sangat erat.
Anak yang kekurangan gizi akan lebih mudah terserang penyakit, kata dia, sementara anak yang sering sakit cenderung mengalami penurunan gizi.
Karena itu, menurut dia, peran orang tua dan lingkungan sekitar sangat penting dalam memastikan tumbuh kembang anak terpantau dengan baik, mulai dari memberikan makanan bergizi seimbang, memastikan imunisasi lengkap, menjaga kebersihan diri dan lingkungan, hingga mengenali gejala penyakit sedini mungkin.
"Anak yang kurang gizi akan lebih mudah sakit, dan anak yang sering sakit akan semakin kekurangan gizi. Namun pada prinsipnya cacingan ngak langsung menyebabkan kematian. Ada penyakit infeksi lain yang diperburuk dengan adanya kondisi cacingan karena status gizinya buruk, kemudian penyakitnya menjadi semakin berat dan dapat berakibat pada kematian," kata Lovely Daisy.
Baca juga: Kemenkes: Terapkan PHBS dan makan Albendazol guna cegah cacingan
Suka(3913)
Sebelumnya: SPPG Polri di Palmerah siap beroperasi
Selanjutnya: Ombudsman temukan tabung elpiji Malaysia di dapur SPPG Tarakan
Artikel Terkait
- Pemkot Bandarlampung sebut belum ada rekomendasi SLHS ke dapur MBG
- Sentuhan inovasi berbasis tradisi di desa wisata Majalengka
- BLACKPINK puji antusiasme penggemar Indonesia
- BGN: Penerima manfaat MBG berpotensi tembus 40 juta akhir Oktober
- Sepekan, sterilisasi dapur MBG hingga radikalisme di game online
- Bakery ASEAN Talk 2025 Jakarta Ditutup dengan Sukses pada 28 Oktober
- Gubernur Jateng minta Festival Mangga Pemalang jadi kegiatan tahunan
- BGN latih 2.705 penjamah makanan di dua pulau besar di NTT
- TikTok Food Fest 2025 Gaet Ribuan Pengunjung, Dorong UMKM dan Promosi Kuliner Nusantara
- Sembilan SPPG di Bangli Bali kantongi SLHS
Resep Populer
Rekomendasi

Deputi BGN tinjau SPPG di Banyuwangi, ingatkan standar Program MBG

Program MBG Lampung telah jangkau 86 persen penerima manfaat

Sudinsos Jaksel bagikan bantuan makanan untuk penyintas banjir

Wakil Ketua DPRD Bogor salurkan bantuan untuk korban longsor Bondongan

Dinkes: Waspada ISPA, kembali pakai masker dan jaga jarak

Manfaat Azelaic Acid untuk wajah, bikin kulit cerah & anti flek hitam

Komisi VIII: Perjuangkan fasilitas layak untuk jemaah haji Indonesia

SPPG Polri distribusikan MBG perdana ke dua sekolah di Kelapa Gading